Pengumuman CPNS 2013: Pejabat Diminta Adil Soal Pengangkatan CPNS Guru Honor - PPCI
Pejabat daerah yang menangani proses pengangkatan tenaga honor, khususnya guru, menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS)
baik dari kategori 1 (K-1) dan atau K-2 diingatkan untuk berlaku adil
dan tidak menjalankan tugasnya secara sewenang-wenang.”Jangan
sekali-kali melakukan penyimpangan sehingga merugikan tenaga honor
karena mereka telah melaksanakan tugas bertahun-tahun tanpa kenal lelah
walaupun penghasilan yang terimanya setiap bulan sangat memprihatinkan,”
kata Sekretaris Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI-PGRI) Sumatera
Utara usai menghadiri pertemuan 600-an guru honor Kota Medan di Hotel
Madani, Medan.
Pertemuan ini diprakarsai pengurus PGRI Kota Medan untuk koordinasi
sekaligus sosialisasi kode etik guru Indonesia kepada guru honor. Turut
hadir Kadisdiksu, Kadisdik Kota Medan, Ketua PB-PGRI Pusat dan anggota
Komite Pendidikan DPD RI, Prof Hj Damayanti Lubis.
Mahdi Ibrahim menyampaikan harapannya itu berdasarkan hasil pantauan
dan laporan dari guru honor itu sendiri, termasuk yang terungkap dalam
pertemuan tersebut. Untuk itu, dia berkata, “Kami minta masyarakat
melakukan pengawasan. Demikian juga LSM dan unsur lainnya seperti DPD
RI, DPRD, dewan pendidikan, PGRI dan DKGI.”
Disebutkan, pengawasan bukan saja terhadap pejabat pengelola
kepegawaian di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota, tetapi
juga lebih penting terhadap pimpinan unit kerja, unit pelaksana teknis
daerah (UPTD), kepala unit pelaksana teknis (KUPT), yayasan
penyelenggara pendidikan dan kepala sekolah.
Pengawasan itu agar mereka tidak memberhentikan atau memecat tenaga
honor yang telah lama mengabdi tanpa bukti pelanggaran disiplin yang
prinsipil, termasuk pelanggaran kode etik profesi guru.
Dia mengharapkan pemerintah mempunyai beban tanggung jawab untuk
menyelesaikan pengangkatan seluruh tenaga honor sampai 2014 baik K-1
maupun K-2.
Di sisi lain, dia juga mengingatkan para tenaga honor yang data dasar
(database) mereka sudah final agar senantiasa melakukan pemantauan
melalui perangkat teknologi informasi, karena bisa dilihat secara
online, agar tidak ada upaya penghapusan data oleh pihak yang tidak
bertanggungjawab.
Prioritaskan Kesejahteraan
Terhadap keluhan tenaga honor tentang penghasilan yang masih di bawah
rata-rata upah minimum regional (UMR) daerah dan beban hidup harian
yang kian berat, Mahdi Ibrahim yang juga Sekretaris Dewan Pendidikan
Provinsi Sumatera Utara (DPPSU) mendesak pemprov dan pemkab/pemko
memprioritaskan kesejahteraan guru honor, termasuk guru non-PNS lainnya yang bertugas di sekolah umum, agama dan swasta.
Hal ini agar ada keadilan dan keseimbangan antara kewajiban dan hak.
“Ini menjadi lebih penting ketika kita menilai kinerja pendidikan dan
capaian mutu pendidikan di Sumut semakin tidak menggembirakan,”
tuturnya.
Melihat fenomena menurunnya capaian mutu pendidikan akhir-akhir ini,
menurutnya, kita menaruh perhatian dan harapan kepada pasangan gubernur
terpilih terhadap perubahan dan penguatan visi dan arah pembangunan
pendidikan lima tahun ke depan.
Persoalan yang dirasakan perlu mendapat perhatian antara lain
peningkatan mutu pada semua jenjang, pemerataan akses, kualitas
manajemen dan tata kelola, serta pembangunan karakter.
“Untuk itu diperlukan koordinasi yang efektif antar daerah dan antar
instansi terkait serta berangkat dari perencanaan yang visioner, terarah
dan terukur,” tutupnya.
sumber. www.pengumuman-cpns.com
0 komentar:
Posting Komentar
*****Assalamualaikum ww. Pengunjung Dwi Giono's Blog yang Budiman, Monggo Berkomentar Yang Membangun, Serta Laporkan Segala Ketidaknyamanan Anda Sewaktu Berkunjung. Mohon Maaf Jika Komentar Anda Belum Sempat Saya Balas dikarenakan Kekurangan Pengetahuan saya dan Suatu Hal Lain, Yang Jelas Tidak Ada Niat Untuk Mengecewakan Anda. Jika Sobat Berniat Baik dan Ingin Berbagi Demi Kemajuan Blog Ini, Silahkan Sampaikan Ke 081377861698. Terimakasih*****